Dilarang Dekati di DPR, Anti SBY-Polisi Saling Dorong
Massa anti SBY terpaksa gigit jari. Niat demonstran berunjuk rasa menuntut penuntasan skandal Bank Century di depan Gedung DPR dihadang aparat kepolisian. Aksi dorong mendorong tidak terelakkan lagi. Seratusan orang anti SBY dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Aliansi Mahasiswa BEM Banten (AMB2) dihadang saat hendak menuju Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/3/2010). 100 Personel polisi berseragam lengkap dengan tameng dan helm membuat barikade di bawah jembatan penyeberangan, yang terletak sekitar 100 meter
Gedung DPR. Demonstran memprotes tindakan polisi yang bertujuan mengantisipasi kerusuhan ini. Sebab, ratusan pendukung SBY telah menguasai depan Gedung DPR. "Memang sengaja kita tahan untuk menghindari bentrokan," kata Wakapolsek Tanah Abang, AKP Kasmono
{{""Mobil Sri Bintang Nyaris Dihancurkan 'Pasukan Loreng' Pro SBY""}}
Setelah mengejar massa dari BEM se-Indonesia, ratusan pendukung SBY dari Laskar Merah Putih kembali berulah di depan Gedung MPR/DPR/DPD. Massa itu hendak menghancurkan mobil milik aktivis prodemokrasi Sri Bintang Pamungkas yang terparkir di sisi kiri gedung dewan. Untung saja, aksi pasukan yang mengenakan baju loreng dan baret merah itu dapat diantisipasi oleh petugas polisi yang berjaga di sekitar lokasi. Pantauan detikcom, Rabu (3/3/2010) pukul 11.40 WIB, mobil jenis Daihatsu Classy B 1950 LD itu memang berstiker 'Posko Tolak SBY' di kaca bagian belakang. Tulisan inilah yang memicu 'pasukan loreng' SBY ingin menghancurkan mobil. "Hancurin..hancurin.." teriak massa. Usai kejadian itu, Sri Bintang yang tidak bergabung dengan massa manapun diminta untuk memindahkan mobilnya. Sri Bintang yang mengaku hanya ingin menonton demo pun sempat berdebat dengan polisi. "Sebaiknnya mobil dipinggirkan," kata polisi kepada Sri Bintang. "Saya melihat tidak ada larangan bagi warga negara untuk parkir. Saya tidak mau memindahkan parkir," jawab Sri Bintang. Namun setelah melihat ada mobil derek yang ingin memindahpaksakan mobilnya, Sri Bintang menyerah juga. "Sudahlah saya pindahin saja. Daripada diderek. Polisi nggak bener," kata aktivis yang pernah ditahan Soehart
{{""Massa Pro SBY Mulai Berdatangan di DPR""}}
Massa Pro SBY Mulai Berdatangan di DPR Massa pengunjuk rasa pendukung SBY mulai berdatangan di Gedung DPR. Setiba di lokasi, rombongan yang terdiri dari 100 orang itu berorasi dan memasang spanduk di pintu gerbang DPR.
{""Kantor Wapres Dijaga Ketat, Water Cannon & Mobil Pemadam Disiagakan""}}
Mengantisipasi demo Century, Kantor Wakil Presiden Boediono dijaga ketat. 1 Unit water cannon dan 1 unit mobil pemadam kebakaran disiagakan di halaman belakang Kantor Wapres Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
{{""PPP Tak Pilih Opsi, Harapkan Aklamasi""}}
Fraksi PPP tidak menyebut pilihannya dalam opsi kesimpulan paripurna Century. PPP hanya mengharapkan adanya aklamasi dalam sidang paripurna.
Fraksi PPP kemarin sempat ramai dengan berbagai opsi yang kemungkinan dipilihnya. Namun dalam penyampaian akhir, tidak ada opsi yang dipilih tegas.
"Poin A mengandung kebenaran, demikian juga dengan pandangan kolom C juga mengandung kebenaran," kata juru bicara F-PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/3/2010).
Pernyataan Hasrul langsung mendapatkan berbagai komentar. "Berubah haluan!", "Balik kanan!", "Tidak berani!".
Hasrul mengatakan PPP mengharapkan agar kebenaran bisa dicapai secara aklamasi dalam sidang paripurna. PPP berharap semua polemik terkait Century segera berakhir.
"Kebenaran adalah aklamasi bukan untuk divoting. Kita harap ada penyatuan pendapat hingga integritas terjaga," pungkasnya.
{{""KEBENARAN HARUS DITEGAKKAN..JANGAN MALU TERHADAP KESALAHAN...""}}
Sumber : Forum Intelektual Muda
Gedung DPR. Demonstran memprotes tindakan polisi yang bertujuan mengantisipasi kerusuhan ini. Sebab, ratusan pendukung SBY telah menguasai depan Gedung DPR. "Memang sengaja kita tahan untuk menghindari bentrokan," kata Wakapolsek Tanah Abang, AKP Kasmono
{{""Mobil Sri Bintang Nyaris Dihancurkan 'Pasukan Loreng' Pro SBY""}}
Setelah mengejar massa dari BEM se-Indonesia, ratusan pendukung SBY dari Laskar Merah Putih kembali berulah di depan Gedung MPR/DPR/DPD. Massa itu hendak menghancurkan mobil milik aktivis prodemokrasi Sri Bintang Pamungkas yang terparkir di sisi kiri gedung dewan. Untung saja, aksi pasukan yang mengenakan baju loreng dan baret merah itu dapat diantisipasi oleh petugas polisi yang berjaga di sekitar lokasi. Pantauan detikcom, Rabu (3/3/2010) pukul 11.40 WIB, mobil jenis Daihatsu Classy B 1950 LD itu memang berstiker 'Posko Tolak SBY' di kaca bagian belakang. Tulisan inilah yang memicu 'pasukan loreng' SBY ingin menghancurkan mobil. "Hancurin..hancurin.." teriak massa. Usai kejadian itu, Sri Bintang yang tidak bergabung dengan massa manapun diminta untuk memindahkan mobilnya. Sri Bintang yang mengaku hanya ingin menonton demo pun sempat berdebat dengan polisi. "Sebaiknnya mobil dipinggirkan," kata polisi kepada Sri Bintang. "Saya melihat tidak ada larangan bagi warga negara untuk parkir. Saya tidak mau memindahkan parkir," jawab Sri Bintang. Namun setelah melihat ada mobil derek yang ingin memindahpaksakan mobilnya, Sri Bintang menyerah juga. "Sudahlah saya pindahin saja. Daripada diderek. Polisi nggak bener," kata aktivis yang pernah ditahan Soehart
{{""Massa Pro SBY Mulai Berdatangan di DPR""}}
Massa Pro SBY Mulai Berdatangan di DPR Massa pengunjuk rasa pendukung SBY mulai berdatangan di Gedung DPR. Setiba di lokasi, rombongan yang terdiri dari 100 orang itu berorasi dan memasang spanduk di pintu gerbang DPR.
{""Kantor Wapres Dijaga Ketat, Water Cannon & Mobil Pemadam Disiagakan""}}
Mengantisipasi demo Century, Kantor Wakil Presiden Boediono dijaga ketat. 1 Unit water cannon dan 1 unit mobil pemadam kebakaran disiagakan di halaman belakang Kantor Wapres Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
{{""PPP Tak Pilih Opsi, Harapkan Aklamasi""}}
Fraksi PPP tidak menyebut pilihannya dalam opsi kesimpulan paripurna Century. PPP hanya mengharapkan adanya aklamasi dalam sidang paripurna.
Fraksi PPP kemarin sempat ramai dengan berbagai opsi yang kemungkinan dipilihnya. Namun dalam penyampaian akhir, tidak ada opsi yang dipilih tegas.
"Poin A mengandung kebenaran, demikian juga dengan pandangan kolom C juga mengandung kebenaran," kata juru bicara F-PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/3/2010).
Pernyataan Hasrul langsung mendapatkan berbagai komentar. "Berubah haluan!", "Balik kanan!", "Tidak berani!".
Hasrul mengatakan PPP mengharapkan agar kebenaran bisa dicapai secara aklamasi dalam sidang paripurna. PPP berharap semua polemik terkait Century segera berakhir.
"Kebenaran adalah aklamasi bukan untuk divoting. Kita harap ada penyatuan pendapat hingga integritas terjaga," pungkasnya.
{{""KEBENARAN HARUS DITEGAKKAN..JANGAN MALU TERHADAP KESALAHAN...""}}
Sumber : Forum Intelektual Muda
Posted in
Berita
Tulisan Terkait :
Popular Posts
-
MP3 Muslim Entreprener Forum 2012 MEF Ust Heru Binawan [Sambutan DPP HTI] [2 MB] MEF Talk Show Bpk Iskandar Zulkarnain [5 MB] MEF Bala...
-
(Minaut = Pemecahan Persoalan dan Pengambilan Keputusan) Pengantar Dalam menjalankan tugasnya sehari...
-
Oleh : Musryadanta Inilah fakta yang terlihat di kotaku tercinta, dimana pengemis dan anak telantar seolah-olah dilegalkan oleh pemeri...
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Categories
Analisis
Artikel
Berita
Budaya
Catatan Facebook
CCTV
Daerah
download Materi
Gambar Unik
Hot News
Ideologis
Intelektual
IP Camera
Kegiatan
LOWONGAN
Makalah
Monitoring Rumah
MP3
Online Monitoring
Pendidikan
Pengumuman
Photo Unik
Politik Hukum
Potret
Presentasi
Religi
Retorika
rohingya
Sastra
Sosok
teknologi
Tips dan Trik
Tutorial Photoshop
Video
0 komentar for this post
Leave a reply