Terbaru
Recent Articles

Sisi Lain dari Gejolak Alam di Aceh Timur

Salam netter...

Buat temen2 dimanapun Anda berada, hari ini saya punya cerita baru ne yang akan saya share ke temen2 semua. Disini nanti saya berharap temen2 semua mau memberikan pendapatnya tentang bagaimana biasanya, bagaimana seharusnya dan apa solusinya. 

Gimana temen2 semua, sudah siap? Ayo kita mulai….

Dengan mengucapkan bissmillahirrahmanirrahim, diskusi terbuka segera kita mulai….

Hahaha…. Keren abis ne pembukaannya…

Nah, begini ceritanya temen2… menurut kabarnya yang saya terima sejak senin (10/9) kemarin, bahwa masyarakat Aceh Timur di hebohkan dengan gejolak alam yang terkesan aneh. Aneh gimana sih? Gini lo temen2. Areal persawahan yang terletak sekitar 500 meter dari pinggir jalan Medan-Banda Aceh tepatnya di Desa Alue Itam, Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, yang awalnya adalah rawa dan dijadikan sawah oleh masyarakat setempat, tiba2 sejak minggu (9/9) lalu, sawah tersebut menjadi gundukan yang membukit dan sekarang tingginya mencapai 2-3 meter. Padahal kabarnya, areal tersebut sedang dilakukan pengerokan untuk pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
foto.AcehLINK
Nah selain itu, bagi saya ada dua atau lebih sisi lain yang lebih menarik lagi selain fenomena itu sendiri dan inilah maksud dan tujuan saya mensharekan kepada temen2. Dan menurut saya, dua sisi ini adalah manfaat dan azas pemanfaatan. Memang itu hal yang biasa, tidak salah tetapi kadang kala bisa muncul kesalahan bahkan sangat fatal.

Apa saja? Tentu temen2 semua bertanya2…

Pertama, dengan adanya fenomena tersebut telah menjadi omset bagi masyarakat setempat. Contoh, banyak masyarakat setempat ataupun pendatang mulai berdagang tepat dipersimpangan jalan menuju ke lokasi tersebut karena telah diramaikan oleh pengunjung. Trus Jasa parkir sepeda motor (tp klau ada yg hilang siapa ya yG tanggung? Wallahu ‘alam) dan ada lagi kutipan ketika ada yng ingin memasuki areal persawahan tersebut ( Untuk apa ntah, atau mungkin uang keamanan? Hehehehe Wallahu ‘alam) bahkan yang anehnya lagi, ada kabar bahwa disediakan juga jasa penitipan sepatu karena jika ingin memasuki ke lokasi dilarang memakaikan alas kaki (wah omset besar ne). Tetapi temen2 semua, ini menurut kabar yg saya terima, karena diwaktu saya kesana sedang tidak ada orang yang masuk kesana. Hal yg seperti diatas (point pertama) sering terjadi hampir disetiap kali ada fenomena2 aneh seperti itu.
foto intelektual muda
foto intelektual muda
Kedua, dengan kejadian tersebut, kemungkinan besar atau bisa dipastikan akan menaikkan rating daerah tersebut. Karena dengan adanya sawah tumbuh seperti itu atau bahkan kejadian lain, nama daerah lokasi kejadian akan terekam dalam memori sebagian besar masyarakat khususnya pengunjung. Bukan begitu temen2? Dan yang anehnya, menurut saya cukup menarik jika kita share disini adalah kebiasaan dari sebagian masyarakat selalu mengkultuskan sesuatu yang terlihat aneh. Contoh, bahwa karena dulunya di tanah tersebut ada makam seorang ulama lah, daerah keramat lah dan atau mungkin bisa jadi ada masyarakat yang bernazar pada tempat tersebut jika ada sesuatu yang dia harapkan tercapai. Nah, inilah yang saya khawatirkan jika sempat terjadi dan ini pula maksud kesalahan yang saya katakana tadi diatas. Karena ketika sesorang mengkultuskan sesuatu sangat sering sekali melupakan Zat Yang Esa lagi Maha Kuasa melakukan segala sesuatu.

Karena hal itu (gundukan sawah) bisa saja terjadi akibat gejolak alam, bisa saja itu adalah sebuah peringatan dan yang pasti semua itu hanya dating dari Allah bukan dari yang lain. Jadi janganlah ada diantara teman2 yang terlalu mengkultuskan sesuatu shingga tanpa disengaja kita telah mengorbankan akidah kita. Na’uzhubillah

Berikut saya sertakan beberapa dalil yang menjelaskan tentang hal tersebut yang harus kita waspadai.

Pengaruh buruk lainnya yakni menjadikan tempat-tempat yang dianggap keramat itu untuk bertapa mencari wangsit dan berbagai ilmu “kanuragan”. Model kesyirikan yang cukup marak ini, sebenarnya telah terjadi di masa jahiliyah dan Allah I telah menceritakannya di dalam Al-Quran:
“Dan bahwa ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka rasadosa dan kesalahan.” (Al-Jin: 6)


Al-Hafidz Ibnu Katsir t mengatakan: “Jin itu berkata: Kita melihat bahwa kita lebih utama dari manusia. Terbukti apabila mereka  turun di sebuah lembah atau tempat yang menakutkan atau selainnya, mereka meminta perlindungan kepada kita. Sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah dimana mereka berlindung dari ‘penunggu’ tempat tersebut agar terhindar dari perbuatan jahatnya. Bila salah seorang mendatangi tempat musuh-musuhnya, dia meminta perlindungan kepada pembesar negeri tersebut. Maka tatkala para jin melihat manusia melakukan demikian karena ketakutan dari kejahatan mereka, jin-jin tersebut menambah rasa takut pada diri-diri mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/449)


Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Barang siapa menyembelih untuk setan dan berdoa kepadanya, meminta perlindungan darinya, mendekatkan diri kepadanya dan segala yang disukai (setan tersebut) maka sungguh dia telah menyembahnya, sekalipun dia tidak mengistilahkannya ibadah, cukup dengan istilah istikhdam (meminta bantuan).” (Bada’iul Fawaid, 2/215)


Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di t berkata: “Orang-orang jahiliyah bila turun di sebuah tempat  bersama keluarga mereka dia berkata: ‘Aku berlindung kepada pembesar penghuni lembah ini dari kalangan jin agar kami tidak terkena kejahatan baik pada diriku, hartaku, anakku atau binatang ternakku.” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/449)


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Al-Imam Ahmad dan selain beliau menjelaskan bahwa tidak boleh meminta perlindungan kepada selain Allah.” (Majmu’ Fatawa, 1/336)


Demikianlah bentuk perbuatan syirik di masa jahiliyah, yaitu mengarahkan peribadatan kepada jin-jin. Sikap ini sekarang menjadi keyakinan yang dipelihara dan ditumbuhkembangkan oleh orang-orang Islam. Ini merupakan sinyalemen kebenaran sabda Rasulullah r:
“Tidak akan terjadi hari kiamat sampai sekelompok dari umatku mengikuti kaum musyrikin dan sampai sekelompok dari umatku menyembah berhala.” (HR. Abu Dawud no. 4252 dan Ibnu Majah no. 3952 dari Shahabat Tsauban dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud)


Juga sabda beliau yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah r bersabda:
“Benar-benar kalian akan mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kalian” (HR. Al-Bukhari no. 7320 dan Muslim no. 2669)


Bertebarannya tempat-tempat yang dikeramatkan di berbagai negeri Islam menunjukkan betapa jauhnya kaum muslimin dari akidah Rasulullah r dan betapa dekatnya mereka kepada akidah iblis. Mengarahkan berbagai bentuk peribadatan kepada tempat-tempat yang dikeramatkan adalah bentuk penghambaan kepada selain Allah, mengaku adanya kekuasaan yang setara dengan kekuasaan Allah. Salah satu dari bentuk pengkeramatan orang-orang jahiliyah adalah pengkeramatan kuburan-kuburan lalu menjadikannya sebagai tempat beribadah. Disebutkan oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di dalam kitab beliau Masail Jahiliyah masalah yang ke 83 dan 84.

Pengkeramatan  sesuatu baik itu tempat, bentuk atau lainnya selain menyembah kepada Allah SWT adalah Lambang Kesyirikan

Nah… SEKARANG BAGAIMANA PENDAPAT TEMAN-TEMAN? HARAP BERIKAN PENDAPAT, DASAR DAN DALILNYA…. TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

Share and Enjoy:

0 komentar for this post

Leave a reply

We will keep You Updated...
Sign up to receive breaking news
as well as receive other site updates!
Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
Sponsors
Template By SpicyTrickS.comSpicytricks.comspicytricks.com
Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
Popular Posts
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Blog Archives
Recent Comments
Tag Cloud