PUISI
Perpisahan
Guru …
Direlung kabar lambaian kami menua
Juga pandangan kami di kaca jendela
Alangkah dalam makna senja
Menanggung berat perpisahan kita
Guru …
Perpisahan ini membuat kami terdekap sedih didada
haruskah kami tinggalkan sekolah tercinta
merantau jauh entah kemana ?
Guru …
disekolah ini kami bertemu engkau
yang mengasihi kami nan memikul kemasa depan.
Kini
air mata membalut muka
saat tiba waktu perpisahan.
Guru …
Maafkanlah kami yang selalu merusuhi hatimu
rasanya …
tak sanggup kami ucap perpisahan
namun jiwa tiadalah daya
bersandingkan tubuh dalam roda perpisahan.
Kini …
Hati menangis rapuh
letih … resah … lirih
kita berpisah
Guru …
Restuilah kami yang pergi membawa kemenangan
Do’akanlah kami yang berjuang demi kebenaran
Guru …
Dirimu adalah samudra sempit lautan teduh
Tempat kami mandi mencuci kebodohan Pada diri.
Guru …
Gerbang telah terbuka
perpisahan tiba saatnya.
Lekas …
tinggallah masa kita bersama melepaskan tawa
yang terakhir bagi kita.
Selamat berpisah, Guru … ?
12062006
-----------------------
Sobat
Pohon tumbuh bukan karena baja
pohon hidup bukan semata
karena rawatan
mereka hidup dari kebenaran
seleksi alam
Sobat
Jadikanlah dirimu bagai sebatang
pohon muda
yang tetap kekar melawan badai nestapa
Jadikanlah dirimu bagai sebatang pohon mudu
yang akan tumbuh semerbak bunga yang merekah
Walau …
Musim gugur tetap kan datang
Namun …
diwaktu semi bunga tetap tumbuh
dan mekar
Sobat
Setiap badai pasti berlalu
Setiap nestapa pasti berhulu
Jangan biarkan hatimu
tertutup dalam endapan
yang lalu dirimu mati dan padam
dibalik setumpuk endapan penyelsalan.
Sobat …
Nestapa tetaplah nestapa
usah dibuat menjadi duka
masa muda bermakna bahagia
remaja kini nuansa ceria.
----------------------
Maret Impianmu
lalu lihatlah ...
kini senja mulai merona
berpendar bersama do’a malammu
Haruslah kau tersenyum lepas
dikala kedewasaanmu bertambah
saat 17 tahun menyertaimu
Maret impianmu
tetaplah hadir dalam hidupmu
tuk jadi belahan hatimu.
Oh semesta yang buta
cukuplah sudah air mata yang tumpah
hingga hadir usianya yang bertambah
Wahai waktu
Sahabatku menanti dirimu datang
yang telah lama hilang
dari pandangannya
Namun, juga tak pernah
lenyap dari hatinya
Bulan matahari saksi abadi
dikala
bulan penantian sahabatku ini kembali
satu jiwa juga ku berikan
hanya untuk dirimu
sahabatku yang sepi.
16092006
Tengah Malam
bersembunyi dibalik senja
yang telah lama hilang
Alangkah dalam suasana damai
Sepi tercipta dalam kegelapan
menanti manusia
menghambakan diri pada Tuhan
Sungguh …
dalam ramgka ampunan
dan pertolongan.
Dalam tenang
gelap pekat menghiasi malam
menyembunyikan Bintang
menutupi Bulan
dibalik awan hitam
Sendiri menciptakan kelam
dan kelam pun berganti
menjadi pagi yang terang
Mawar Desa
Kaulah kepilauan terbesar dalam jiwa
Dirimu adalah nafas yang kuhembus
Tapi kenapa …
Kau tersendak dalam ayunan
Kau berubah dalam keadaan
Tindak tandukmu
Sungguh kini tak menyenangkan
Wahai gunung penjangga waktu
Apakah roda zaman telah berubah?
Sehingga aku harus meraung
Dalam serak setiap orba
Aku merindukan zaman
Wahai gadis mawar desa
Walau tindak tandukmu kini berubah
Namun aku tetap seayun langkah
Merangkak …
Berjalan
Aku terus mencintaimu
Takdir Derita
Takdir derita
membuat aku terpatri
dalam kegagalan
Aku adalah bayang
dari cahaya sepi rembulan
kelam dalam kebahagiaan
Aku adala roda
dari takdir derita
Tanpa bahagia
aku jalani hari – hariku
dengan sabar dan do’a
semoga …
Roda kehidupan
akan berubah.
Amin …
Mengabari pada dunia
Inilah bulan dua
Satu di langit
Satu didepan mata
Berdiri, berbadan dan bernyawa
Inilah bulan dua
Figur indah turunan hawa
Punya hati
punya rasa dan cinta
Aduhai
Inilah bulan dua
Inilah bulan dua
Rasa Yang Hilang
Bukan udara tak lagi menghembus aroma bahagia
Tapi semerbak mayang
Telah menyimpan seribu rasa
Dibalik setumpuk harapan yang berbeda
Semerbak mayang telah tumbuh dibahu pegunungan
Tak lagi dapat disentuh
Tak lagi dapat meresapi
Aroma tuak bak semerbak mayang
Tiap kali kuteriakkan rindu
pada aroma mayang ...
Serak.
Lantang teriakanku dikembalikan
oleh semak-semak pegunungan
Tak ada lagi dapat kulakukan
Hanya memandang bayangmu lewat bingkai kehidupan
Apakah kenangan akan berdarah?
Sebab seribu tanganmu
Terlihat akan menutup sejarah!!!!
Kini
Tak ada lagi harapan tersisa
Dibalik rasa yang hilang.
Anggur Kemiskinan
Air mata adalah anggur kemiskinan
Diteguk oleh seribu manusia
Yang hidup dibawah garis kehampaan
Sebagai penyangga perut penunda lapar
Air mata adalah anggur bagi kemiskinan
Posted in
Sastra
Tulisan Terkait :
Popular Posts
-
MP3 Muslim Entreprener Forum 2012 MEF Ust Heru Binawan [Sambutan DPP HTI] [2 MB] MEF Talk Show Bpk Iskandar Zulkarnain [5 MB] MEF Bala...
-
(Minaut = Pemecahan Persoalan dan Pengambilan Keputusan) Pengantar Dalam menjalankan tugasnya sehari...
-
Oleh : Musryadanta Inilah fakta yang terlihat di kotaku tercinta, dimana pengemis dan anak telantar seolah-olah dilegalkan oleh pemeri...
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Categories
Analisis
Artikel
Berita
Budaya
Catatan Facebook
CCTV
Daerah
download Materi
Gambar Unik
Hot News
Ideologis
Intelektual
IP Camera
Kegiatan
LOWONGAN
Makalah
Monitoring Rumah
MP3
Online Monitoring
Pendidikan
Pengumuman
Photo Unik
Politik Hukum
Potret
Presentasi
Religi
Retorika
rohingya
Sastra
Sosok
teknologi
Tips dan Trik
Tutorial Photoshop
Video
0 komentar for this post
Leave a reply