Terbaru
Recent Articles

Sekretariat HMI gelark aksi, Makassar Tegang

MAKASSAR – Massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Makassar melakukan aksi bakar ban di depan sekretariat mereka di Jalan Botolempangan, Makassar.

Aksi ini dilakukan mahasiswa untuk memprotes tindakan polisi yang melakukan penyerangan terhadap sekretariat mereka.
Sementara itu, mahasiswa juga melakukan aksi di depan kampus UIN Sultan Alauddin, Makassar. Mahasiswa yang berjumlah ratusan itu juga membakar ban di tengah jalan. Mereka menyiapkan batu dan molotov untuk menghadapi polisi.

Mahasiswa memblokir jalan tersebut sejak tadi pagi ini sebagai aksi balasan terhadap penganiayaan terhadap mahasiswa tadi malam.

Kejadian penyerangan berawal ketika semalam puluhan mahasiswa HMI dari Universitas 45 yang menuju ke sekretariat mereka di Jalan Bontolempangan Makassar dibuntuti puluhan petugas kepolisian berpakaian preman.

Saat tiba di pintu sekretariat, salah seorang yang diduga polisi itu langsung maju berusaha memukul para anggota HMI. Akibat serangan itu pintu masuk sekretariat yang terbuat dari kaca pecah. Selain memukul, polisi berpakaian preman ini, menurut mahasiswa sempat mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke mahasiswa.

Karena penyerangan itu, kemudian mahasiswa mengamuk dan berusaha mengejar para polisi. Mahasiswa kemudian memblokir jalan depan sekretariat. Setiap polisi yang dekat mereka lempari dengan batu.

Aksi pemblokiran jalan sekira satu jam ini sempat terhenti karena hujan. Namun, sekira pukul 21.30 Wita, Kapolda Sulsel Irjen Pol Adang Rochyana mendatangi sekretariat HMI tanpa pengawalan dan melihat pintu yang pecah dan barang-barang di dalam ruangan yang rusak.

Saat itu kepada mahasiswa, Adang berjanji akan menuntaskan kasus penyerangan itu. Namun dia menyatakan tidak dapat memastikan bahwa penyerangan itu dilakukan anggota polisi.

“Jika yang menyerang anggota polisi maka akan diproses sesuai aturan yang berlaku dengan sanksi pemecatan,” katanya. Para mahasiswa melaporkan yang menyerang adalah anggota Densus 88.

Adang kemudian mengundang mahasiswa HMI menyusul ke kantor polisi dan melapokan kejadian tersebut sekaligus melakukan divisum karena ada yang terkena pukulan.

Pukul 22.00 puluhan mahasiswa HMI menuju ke Polwiltabes Makassar yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Sayangnya sesaat setelah masuk ke areal Polwiltabes, mereka langsung diseret oleh petugas jaga yang ada di Polwiltabes Makassar. Mereka dibantu oleh puluhan petugas berseragam lainnya.

Kejadian itu sempat diabadikan oleh seorang wartawan fotografer. Wartawan sempat didorong dan hampir dipukuli juga oleh polisi. Dalam kejadian ini beberapa di antara mahasiswa ada yang diseret secara paksa dan dipukuli.

Beberapa di antara mahasiswa yang berhasil meloloskan diri kembali ke Batolempangan dan melaporkan kejadian tersebut. Keadaan di sekretariat HMI pun kembali tegang. Mereka sempat berencana melakukan penyerangan namun dicegah sebagian pengurus HMI.

Tak lama berselang mahasiswa yang terjebak di Polwiltabes itu datang. Beberapa di antaranya bengkak pada bagian pipi dan pelipis ada pula yang bajunya robek-robek. Mereka mengaku dianiaya dalam ruangan di Polwiltabes.

Sementara itu dalam keterangannya kepada wartawan, di tempat terpisah Kapolwiltabes Makassar Kombes Gatta Chairudin mengatakan pihaknya sebenarnya hanya menargetkan menangkap salah seorang pemimpin unjuk rasa yang tidak terkait HMI. Namun ada dalam rombongan HMI ke Batolempangan.

Dia adalah Azhari yang selama ini dikenal sebagai tokoh gerakan Mahasiswa Anti Korupsi Sulsel. Akibat keadaan ini sejak malam tadi ratusan mahasiswa sudah melakukan unjuk rasa di depan kampusnya di Jalan Sultan Alauddin Makassar.

Aksi unjuk rasa berlanjut dari pagi hingga siang ini, di Jalan Sultan Alauddin. Mereka sempat menahan menyandera bebeapa orang polisi namun dilepas lagi. Sementara aksi unjuk rasa juga digelar lagi oleh pihak HMI di Botolempangan berakhir bentrok. Massa mahasiswa sempat merusak sebuah pos polisi yang tak jauh dari sekretariat HMI, aksi itu pun dibalas oleh polisi yang kembali menyerang sekretariat HMI menggunakan batu. Akibatnya sekretariat HMI itu rusak parah.

Sekretariat HMI Cabang Makassar merupakan sekretariat HMI pertama di Sulsel di mana Jusuf Kalla pernah menjadi ketua umumnya.
Share and Enjoy:

0 komentar for this post

Leave a reply

We will keep You Updated...
Sign up to receive breaking news
as well as receive other site updates!
Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
Sponsors
Template By SpicyTrickS.comSpicytricks.comspicytricks.com
Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
Popular Posts
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Blog Archives
Recent Comments
Tag Cloud