Home »Unlabelled »
RI Butuh Investasi Rp 2.000 Triliun per Tahun
Jakarta - Indonesia membutuhkan investasi senilai Rp 2.000 triliun per tahun jika ingin mengejar angka pertumbuhan ekonomi 6-7% per tahun. Sektor swasta menjadi penopang utamanya.
"Untuk mengejar angka pertumbuhan ekonomi 6-7%, Indonesia membutuhkan investasi Rp 2.000 triliun tiap tahunnya," ujar Director Chief Economist PT Mandiri Sekuritas, Destry Damayanti di Mandiri Club, Jakarta, Kamis (4/3/2010).
Menurutnya, satu-satunya cara mendorong kebutuhan investasi tersebut adalah dengan mendorong investasi dari sektor swasta. Sebab, ujarnya, anggaran investasi pemerintah dalam APBN jauh dari angka Rp 2.000 triliun.
"APBN kita saat ini sekitar Rp 1.000an triliun. Anggaran investasi dalam APBN hanya sekitar Rp 300 triliunan. Jadi sektor swasta adalah penopang utama," jelasnya.
Masalahnya, ujar Destry, sektor swasta masih sulit mengucurkan investasi sebesar itu. Apalagi kebijakan fiskal pemerintah cenderung tidak berpihak pada pengembangan sektor swasta.
"Ini kondisi dilematis, di satu sisi pemerintah harus mengejar target penerimaan negara yang dilakukan melalui peningkatan pajak. Namun di sisi lain, peningkatan pajak akan mengurangi potensi investasi," papar Destry.
Sebagai contoh, Destry melanjutkan, pemerintah akan menaikkan pajak reksa dana di tahun 2011. Kebijakan ini akan membuat investasi berkurang.
Reksa dana merupakan produk investasi yang penempatan dananya pada produk saham, obligasi dan sebagainya. Jika investasi berkurang, tentu saja dampaknya ke ekspansi perusahaan ikutan menurun.
"Dan pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh," ujarnya.
"Untuk mengejar angka pertumbuhan ekonomi 6-7%, Indonesia membutuhkan investasi Rp 2.000 triliun tiap tahunnya," ujar Director Chief Economist PT Mandiri Sekuritas, Destry Damayanti di Mandiri Club, Jakarta, Kamis (4/3/2010).
Menurutnya, satu-satunya cara mendorong kebutuhan investasi tersebut adalah dengan mendorong investasi dari sektor swasta. Sebab, ujarnya, anggaran investasi pemerintah dalam APBN jauh dari angka Rp 2.000 triliun.
"APBN kita saat ini sekitar Rp 1.000an triliun. Anggaran investasi dalam APBN hanya sekitar Rp 300 triliunan. Jadi sektor swasta adalah penopang utama," jelasnya.
Masalahnya, ujar Destry, sektor swasta masih sulit mengucurkan investasi sebesar itu. Apalagi kebijakan fiskal pemerintah cenderung tidak berpihak pada pengembangan sektor swasta.
"Ini kondisi dilematis, di satu sisi pemerintah harus mengejar target penerimaan negara yang dilakukan melalui peningkatan pajak. Namun di sisi lain, peningkatan pajak akan mengurangi potensi investasi," papar Destry.
Sebagai contoh, Destry melanjutkan, pemerintah akan menaikkan pajak reksa dana di tahun 2011. Kebijakan ini akan membuat investasi berkurang.
Reksa dana merupakan produk investasi yang penempatan dananya pada produk saham, obligasi dan sebagainya. Jika investasi berkurang, tentu saja dampaknya ke ekspansi perusahaan ikutan menurun.
"Dan pada akhirnya, pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh," ujarnya.
Sumber : www.detikfinance.com
Posted in
Tulisan Terkait :
Popular Posts
-
MP3 Muslim Entreprener Forum 2012 MEF Ust Heru Binawan [Sambutan DPP HTI] [2 MB] MEF Talk Show Bpk Iskandar Zulkarnain [5 MB] MEF Bala...
-
(Minaut = Pemecahan Persoalan dan Pengambilan Keputusan) Pengantar Dalam menjalankan tugasnya sehari...
-
Oleh : Musryadanta Inilah fakta yang terlihat di kotaku tercinta, dimana pengemis dan anak telantar seolah-olah dilegalkan oleh pemeri...
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Categories
Analisis
Artikel
Berita
Budaya
Catatan Facebook
CCTV
Daerah
download Materi
Gambar Unik
Hot News
Ideologis
Intelektual
IP Camera
Kegiatan
LOWONGAN
Makalah
Monitoring Rumah
MP3
Online Monitoring
Pendidikan
Pengumuman
Photo Unik
Politik Hukum
Potret
Presentasi
Religi
Retorika
rohingya
Sastra
Sosok
teknologi
Tips dan Trik
Tutorial Photoshop
Video
0 komentar for this post
Leave a reply