Makassar Rusuh, Mahasiswa v Polisi, 15 Mahasiswa Ditahan
Makasar | Penyerangan terhadap pengurus HMI Cabang Makassar Rabu malam lalu (3/3) berbuntut panjang. Gara-gara peristiwa itu, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar turun ke jalan kemarin (4/3).
Ada dua titik demo yang berujung bentrok antara mahasiswa dan polisi yang melibatkan warga setempat itu. Yakni, di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN), Jalan Sultan Alauddin.
Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma HMI Cabang Makassar. Perusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat yang menggunakan batu dan parang sekitar pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut inventarisnya seperti komputer, mereka menghancurkan 27 motor yang terparkir di depan kantor.
Kejadian itu berawal saat mahasiswa merazia polisi di depan Wisma HMI setelah ada serangan dari kelompok tidak dikenal Rabu malam. Tak mendapati polisi, mahasiswa lalu mendatangi Mapolsek Ujungpandang yang hanya berjarak 200 meter dari Wisma HMI dan melemparkan batu.
Tidak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu masyarakat sekitar mengejar mahasiswa dan ganti melemparinya dengan batu. Aksi saling lempar berlangsung sekitar 15 menit.
Kedatangan personel dari Polwiltabes Makassar membuat mahasiswa terdesak dan mundur. Serangan polisi dan masyarakat yang semakin ganas membuat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kocar-kacir.
Tak lama berselang, 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung diamankan. Mereka dibawa ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis.
Di tempat terpisah, sejumlah mahasiswa juga menyerang dua pos polisi. Mereka melakukannya setelah longmarch dari kampus. Menurut saksi mata, polisi tidak menyangka mahasiswa akan menyerang. Tapi, setelah mereka melemparkan batu, barulah para polisi terkejut. Sebagian polisi yang menyantap makan siang langsung lari.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana mengatakan, memanasnya situasi di Makassar sebenarnya dipicu persoalan pribadi. Persoalan pribadi yang dimaksud Adang melibatkan seorang mahasiswa Universitas 45 Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, dengan anggota Densus 88 Antiteror Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama Cappi diduga melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat mengamankan aksi demonstrasi bailout Bank Century di depan kampus Universitas 45 Rabu lalu (3/3).
Karena dikejar Sutriman, Kama Cappi melarikan diri ke Wisma HMI. "Nah, karena mencari Kama Cappi, anggota langsung masuk ke Wisma HMI. Dari sinilah kemudian timbul gesekan."
Ada dua titik demo yang berujung bentrok antara mahasiswa dan polisi yang melibatkan warga setempat itu. Yakni, di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan dan di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN), Jalan Sultan Alauddin.
Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan dirusaknya Wisma HMI Cabang Makassar. Perusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu masyarakat yang menggunakan batu dan parang sekitar pukul 13.45 Wita. Selain merusak wisma berikut inventarisnya seperti komputer, mereka menghancurkan 27 motor yang terparkir di depan kantor.
Kejadian itu berawal saat mahasiswa merazia polisi di depan Wisma HMI setelah ada serangan dari kelompok tidak dikenal Rabu malam. Tak mendapati polisi, mahasiswa lalu mendatangi Mapolsek Ujungpandang yang hanya berjarak 200 meter dari Wisma HMI dan melemparkan batu.
Tidak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang dibantu masyarakat sekitar mengejar mahasiswa dan ganti melemparinya dengan batu. Aksi saling lempar berlangsung sekitar 15 menit.
Kedatangan personel dari Polwiltabes Makassar membuat mahasiswa terdesak dan mundur. Serangan polisi dan masyarakat yang semakin ganas membuat mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi kocar-kacir.
Tak lama berselang, 15 pengurus HMI ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung diamankan. Mereka dibawa ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis.
Di tempat terpisah, sejumlah mahasiswa juga menyerang dua pos polisi. Mereka melakukannya setelah longmarch dari kampus. Menurut saksi mata, polisi tidak menyangka mahasiswa akan menyerang. Tapi, setelah mereka melemparkan batu, barulah para polisi terkejut. Sebagian polisi yang menyantap makan siang langsung lari.
Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana mengatakan, memanasnya situasi di Makassar sebenarnya dipicu persoalan pribadi. Persoalan pribadi yang dimaksud Adang melibatkan seorang mahasiswa Universitas 45 Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, dengan anggota Densus 88 Antiteror Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama Cappi diduga melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat mengamankan aksi demonstrasi bailout Bank Century di depan kampus Universitas 45 Rabu lalu (3/3).
Karena dikejar Sutriman, Kama Cappi melarikan diri ke Wisma HMI. "Nah, karena mencari Kama Cappi, anggota langsung masuk ke Wisma HMI. Dari sinilah kemudian timbul gesekan."
Sumber : www.jawapos.com
Posted in
Berita
Tulisan Terkait :
Popular Posts
-
MP3 Muslim Entreprener Forum 2012 MEF Ust Heru Binawan [Sambutan DPP HTI] [2 MB] MEF Talk Show Bpk Iskandar Zulkarnain [5 MB] MEF Bala...
-
(Minaut = Pemecahan Persoalan dan Pengambilan Keputusan) Pengantar Dalam menjalankan tugasnya sehari...
-
Oleh : Musryadanta Inilah fakta yang terlihat di kotaku tercinta, dimana pengemis dan anak telantar seolah-olah dilegalkan oleh pemeri...
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Categories
Analisis
Artikel
Berita
Budaya
Catatan Facebook
CCTV
Daerah
download Materi
Gambar Unik
Hot News
Ideologis
Intelektual
IP Camera
Kegiatan
LOWONGAN
Makalah
Monitoring Rumah
MP3
Online Monitoring
Pendidikan
Pengumuman
Photo Unik
Politik Hukum
Potret
Presentasi
Religi
Retorika
rohingya
Sastra
Sosok
teknologi
Tips dan Trik
Tutorial Photoshop
Video
0 komentar for this post
Leave a reply