Terbaru
Recent Articles

MEMAHAMI HAKEKAT KEMATIAN


Kebanyakan orang menyangka bahwa terdapat banyak sebab yang dapat menimbulkan kematian. Terserang penyakit berbahaya (misalnya kanker, jantung, atau AIDS), kecelakaan lalu lintas, tertimpa bencana alam, akibat praktek seorang dokter yang bekerja secara sembrono, terbunuh perampok brutal dsb, adalah beberapa diantara yang dinilai dapat mengakibatkan kematian.
Anggapan semacam ini tidak tepat. Mengapa? Karena, bila benar itu semua adalah sebab-sebab yang menimbulkan kematian, mestinya tiap orang yg mengalami kejadian-kejadian tersebut di atas pasti akan mati.

Tapi kenyataannya tidak selalu demikian. Karena tidak setiap orang yg menderita penyakit berbahaya, bahkan saat dokter yang merawatnya sudah angkat tangan sekalipun, atau mengalami kecelakaan lalu lintas parah, tertimpa gedung runtuh, ditikam perampok, atau salah makan obat, pasti mati. Malah ada orang yg tadinya mengalami keadaan seperti itu akhirnya ia sehat wal afiat. Sementara orang yang sebelumnya sehat, tiba-tiba meninggal.

Bila demikian, lantas apa yang sesungguhnya menjadi penyebab kematian?
Mencari tahu penyebab kematian tidak mudah, karena ia termasuk perkara ghaib. Kita tidak akan mengetahui hakekatnya kecuali Allah,Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, memberitahukan kepada kita. Dan Allah telah mengabarkan semua itu dalam al-Qur'an dan al-Hadits.

"Ssesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dgn izin Allah sbg ketetapan yang tertentu waktunya."
(TQS.Ali Imran [3]: 145)

".......Tuhanku ialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan."
(TQS.al-Baqarah [2]: 258)

"Dimanapun saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang kokoh." (TQS.an-Nisaa' [4]: 78)

"Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka jika telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang seasaatpun dan tidak dapat mengajukannya." (TQS.al-A'raf [7]: 34)

Semua ayat di atas menunjukkan scr jelas & pasti (qath'i) bhw Allah-lah Dzat Yang Menghidupkan dan mematikan tiap makhluk-Nya. Maka sesungguhnya sebab kematian adalah datangnya ajal. Adapun penyakit yg diderita, kecelakaan, bencana alam atau apapun, hanyalah keadaan (al-Hal) saat mana ajal yang menyebabkan kematian datang, bukan penyebab kematian. Bila Allah telah menetapkan seseorang mati, maka matilah ia tanpa dapat menghindar, tanpa pula dapat ditunda-tunda atau bahkan dimajukan. Ia akan mati dlm keadaan apapun, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka.

Sebaliknya, seingin atau diinginkan seperti apapun seseorang utk mati, dlm keadaan yg galibnya bisa menimbulkan kematian sekalipun ia, bila belum tiba ajalnya, maka ia tetap tidak akan mati.


Sikap Yang Tepat

Bila telah dipahami hakekat dari kematian, yakni datangnya ajal, lantas sikap apa yg harus dimliki oleh seorang Muslim?
Sikap yg harus diambil adalah : memilih keadaan (al-Hal) yg paling baik bagi datangnya ajal dengan cara berusaha keras agar iman selalu tetap di dada,  senantiasa menjalankan ketaatan kpd Allah, serta menghindari maksiat.

1. Menjaga Iman
Tentang wajibnya menjaga iman hingga akhir hayat, dijelaskan oleh Allah SWT.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (TQS. Ali Imran [3]: 102) 

2. Senantiasa dalam taat
Cara menghadapi kematian yg terbaik adalah dengan senantiasa dalam keadaan taat kpd semua  aturan Islam, sehingga ketika ajal datang, kita dalam keadaan yg terbaik. Keyakinan bhw kematian di tangan Allah, juga mendorong seorang Muslim utk tidak gentar menjalankan & memperjuangkan Islam. Bahkan kematian yg terbaik adalah syahid di medan jihad. Dan orang-orang yg senantiasa ingat mati serta mempersiapkan diri dgn sebaik-baiknya menyongsong kematian, disebut Rasulullah sebagai orang yang cerdas.
"Secerdik-cerdik manusia adalah yg terbanyak ingatannya kepada kematian serta yg terbanyak persiapannya utk menghadapi kematian. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik & mereka akan pergi ke alam baka dgn membawa kemu-liaan dunia serta kemuliaan akhirat." (HR. Ibnu majah)

Maka tidak ada jalan lain, kita hrs memanfaatkan hidup kita, umur kita, masa muda kita, sehat kita dengan sebaik-baiknya sebelum semuanya lenyap dan berakhir.
"Pergunakan lima sebelum datang lima yang lain : masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa kayamu sebelum tiba masa miskinmu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan hidupmu sebelum tiba kematianmu." (HR. al-Bayhaqi)

Ketika mati, tidak ada lagi kesempatan. Kesempatan hanya diberikan sekali. Setelah itu tdk ada lagi. Sesal kemudian sungguh-sungguh tidak berguna.

3. Menjauhkan diri dari keadaan (al-hal) yang membahayakan diri
Akal sehat kita tentu akan mendorong utk menghindarkan diri dari keadaan (penyakit, bencana alam, berkendaraan secara ugal-galan, membela diri saat diserang dsb) yang membahayakan jiwa. Secara sengaja menuju keadaan yang membahayakan keselamatan jiwa sama saja bunuh diri. Dan bunuh diri dilarang keras oleh Islam.

4. Menjauhi maksiat
Orang yg memahami hakekat kematian, sangat takut mekakukan maksiat. Khawatir, karena kematian akan datang setiap saat tanpa diduga, ia mati dalam keadaan malakukan maksiat. Ini su'ul khatimah namanya. Sedang kita sangat ingin menjadi manusia yang matinya khusnul khatimah. Untuk itu, caranya tidak lain adalah dengan tetap dlm keadaan Muslim & senantiasa taat menjalankan aturan-aturan Islam.
Share and Enjoy:

0 komentar for this post

Leave a reply

We will keep You Updated...
Sign up to receive breaking news
as well as receive other site updates!
Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
Sponsors
Template By SpicyTrickS.comSpicytricks.comspicytricks.com
Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
Popular Posts
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Blog Archives
Recent Comments
Tag Cloud