18 Ribu Anak di Riau Putus Sekolah
PEKANBARU : Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau memperkirakan 18 ribu anak usia sekolah jenjang SMP dan SMA di Riau memutuskan tidak melanjutkan pendidikan.
Angka tersebut mencapai 20%. Namun estimasi itu masih jauh dari rata-rata anak putus sekolah secara nasional yang mencapai 30% dari total anak usia sekolah.
Kalau asumsinya dihitung dari 20 persen anak usia sekolah setiap jenjang yang tidak melanjutkan SMP dan SLTA, mungkin sekitar 18 ribu. Anak-anak itu memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Irwan Effendi di Pekanbaru, Senin (26/7).
Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan Riau sudah berupaya maksimal agar anak usia sekolah di provinsi itu dapat melanjutkan program pendidikan. Namun, akibat karakter keluarga dan minimnya pengetahuan orang tua, kelanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah itu terpaksa terhenti.
"Mereka tidak melanjutkan sekolah karena keinginan sendiri. Hal itu sangat di sayangkan sekali, ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Irwan, pemerintah pusat maupun daerah kini sedang berusaha keras mengatasi permasalahan putus sekolah. Salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi wajib belajar 12 tahun dan memberikan pengertian serta penyadaran atas pentingnya pendidikan sekolah bagi anak kepada orang tua bersangkutan. Kami berharap persoalan nasional ini dapat teratasi," ujarnya. (RK/OL-01)
Angka tersebut mencapai 20%. Namun estimasi itu masih jauh dari rata-rata anak putus sekolah secara nasional yang mencapai 30% dari total anak usia sekolah.
Kalau asumsinya dihitung dari 20 persen anak usia sekolah setiap jenjang yang tidak melanjutkan SMP dan SLTA, mungkin sekitar 18 ribu. Anak-anak itu memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Irwan Effendi di Pekanbaru, Senin (26/7).
Ia menjelaskan, Dinas Pendidikan Riau sudah berupaya maksimal agar anak usia sekolah di provinsi itu dapat melanjutkan program pendidikan. Namun, akibat karakter keluarga dan minimnya pengetahuan orang tua, kelanjutan pendidikan anak-anak usia sekolah itu terpaksa terhenti.
"Mereka tidak melanjutkan sekolah karena keinginan sendiri. Hal itu sangat di sayangkan sekali, ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Irwan, pemerintah pusat maupun daerah kini sedang berusaha keras mengatasi permasalahan putus sekolah. Salah satunya dengan menggiatkan sosialisasi wajib belajar 12 tahun dan memberikan pengertian serta penyadaran atas pentingnya pendidikan sekolah bagi anak kepada orang tua bersangkutan. Kami berharap persoalan nasional ini dapat teratasi," ujarnya. (RK/OL-01)
Tulisan Terkait :
Popular Posts
-
MP3 Muslim Entreprener Forum 2012 MEF Ust Heru Binawan [Sambutan DPP HTI] [2 MB] MEF Talk Show Bpk Iskandar Zulkarnain [5 MB] MEF Bala...
-
(Minaut = Pemecahan Persoalan dan Pengambilan Keputusan) Pengantar Dalam menjalankan tugasnya sehari...
-
Oleh : Musryadanta Inilah fakta yang terlihat di kotaku tercinta, dimana pengemis dan anak telantar seolah-olah dilegalkan oleh pemeri...
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Search
Categories
Analisis
Artikel
Berita
Budaya
Catatan Facebook
CCTV
Daerah
download Materi
Gambar Unik
Hot News
Ideologis
Intelektual
IP Camera
Kegiatan
LOWONGAN
Makalah
Monitoring Rumah
MP3
Online Monitoring
Pendidikan
Pengumuman
Photo Unik
Politik Hukum
Potret
Presentasi
Religi
Retorika
rohingya
Sastra
Sosok
teknologi
Tips dan Trik
Tutorial Photoshop
Video
0 komentar for this post
Leave a reply