Terbaru
Recent Articles

1000 Muslim Australia Hadiri Konferensi Khilafah di Sydney: Campakkan Demokrasi, Perjuangkan Islam!

Para pemimpin kelompok Islamis global Hizbut Tahrir menyerukan agar Muslim Australia menghinakan demokrasi sekuler dan gagasan Islam moderat Barat. Mereka juga menyerukan kaum Muslim di benua itu untuk bergabung dalam perjuangan penegakkan Khilafah. Demikian seperti dikabarkan oleh beberapa media usai pelaksanaan Konferensi Khilafah di Sydney, Australia, Ahad (04/07). Sekitar 1000 orang ikut serta dalam konferensi ini, terbilang besar bagi kaum Muslim di sebuah negeri di Barat.


Menurut panitia, jumlah peserta konferensi berlipat ganda dari konferensi tahun 2007, sehingga tidak ada sedikitpun area kosong di sebalah kiri dan kanan ruangan. Orang tua, para pemuda, laki-laki dan perempuan, tidak ketinggalan juga anak-anak kecil ikut meramaikan Konferensi besar bagi kaum Muslim tersebut.
Beberapa media meliput kegiatan ini. News Online Australia berita konferensi ini menjadi Headline di halaman websitenya dengan tulisan “Islamic group’s call to Muslim sparks protest ‘Shun Democracy’”. HeraldSun menulis judul “Aussie Muslims told to ’shun democracy’”, The Australian mengangkat judul “Police on guard as anti Islamists stage protest”.
Campakkan Demokrasi, Taati Islam!
“Kita harus menaati Islam dan Islam sendiri,” kata Hanif di hadapan sekitar 1000 peserta konvensi di Lidcombe, Ausie.

“Kita tidak boleh tertipu atau jatuh ke dalam cerita gagal dan cacat yang satu-satunya cara untuk terlibat  secara politik melalui proses demokrasi sekuler. Hal itu dilarang dan haram.”

Dia mengatakan bahwa demokrasi sangat tidak sesuai dengan Islam karena Al-Quran menegaskan Allah Swt. satu-satunya pembuat undang-undang, dan keterlibatan politik kaum Muslim tidak boleh didasarkan pada “konsep sekuler dan salah seperti demokrasi dan kebebasan”.

Pandangannya bergema lagi oleh petinggi HT Australia, Wassim Dourehi, yang mengatakan pada Konferensi agar Muslim tidak harus mendukung “setiap partai politik kafir apa pun”, karena manusia tidak berhak untuk membuat undang-undang.
Dourehi juga mendesak umat Islam untuk  menghinakan konsep Islam moderat yang dipromosikan oleh pemerintah di Barat, termasuk “negeri terkutuk ini” Australia.

“Kita harus menolak versi baru sekuler tentang Islam ini,” katanya. “Ini adalah ramuan menyimpang dari pemerintah Barat.”

“Ini adalah penyimpangan yang berusaha menghapus aspek politik Islam dan pelokalan keprihatinan kami. Kita harus menolaknya dan menantang para pendukung penyimpangan Islam ini.”
Konferensi Khilafah yang mengangkat tema “Perjuangan untuk Islam di Barat” ini merupakan kegiatan besar pertama yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir cabang Australia sejak seminar tahun 2007 yang bertepatan dengan seruan pelarangan atas kelompok ini.

HT menolak penggunaan kekerasan dalam pencapaian tujuannya. Gerakan ini beroperasi secara legal di lebih dari 40 negara serta berkampanye untuk menerapkan Islam dan mendirikan negara Khilafah.

Diwarnai Protes Islamophobia: Perang Pemikiran
Perang pemikiran: Anti Islam v.s. Islamis

Kehadiran kelompok ini memicu kemarahan dari sebagian kecil anggota Partai Proteksionis Australia (APP) yang berteriak anti Islam. Mereka melakukan protes di luar gedung dan mengungkapkan kebutuhan mereka untuk “melindungi” cara hidup penduduk Australia. Polis berjaga-jaga untuk memisahkan kedua kelompok yang memiliki ide bertolak belakang ini.

Konflik antara APP dan HT pada seputar pertukaran kata-kata, teriakan anti-Islam dan kadang-kadang menyetir pemuda Muslim laki-laki berteriak dari mobil mereka kepada para demonstran APP. Para pembenci Islam berkumpul di sebuah taman sembari meneriakkan yel-yel, “Hey, hey, ho, ho, Islam harus pergi”, dan “Tidak hukum syariah”.

Sementara hampir seribuan kaum Muslim berkumpul di dalam gedung untuk membicarakan “Perjuangan Islam di Barat”.

Salah seorang pemuda Muslim berteriak pada kelompok APP dari mobilnya, “Anda sama sekali orang yang tidak punya ide”.

Nick Folkes, organiser dari APP, berpendapat bahwa HT harus dilarang di Australia dan ia mengatakan bahwa penerapan hukum syariah harus ilegal di Australia. “Hukum syariah adalah sistem kuno yang memperlakukan wanita sebagai warga kelas dua,” katanya, tanpa rasa malu atas ketidaktahuannya terhadap kemuliaan Islam.

“Kami tidak meminta mereka mengubah warna kulit atau agama, tapi jika mereka datang ke sini, mereka harus menolah hukum syariah.”

Sarah Ismail, seorang pekerja 26 tahun dari Serikat Muslim Australia di Lakemba, sebelah barat Sydney, berkata bahwa dia datang pada konferensi tersebut untuk menunjukkan dukungan bagi wanita Muslim untuk mengenakan jilbab di depan umum.

“Saya ingin orang tahu bahwa kita tidak dipaksa untuk menutupi, melainkan benar-benar pilihan kita,” katanya.

Sarah mengatakan dia telah melihat munculnya rasisme di Australia terhadap Muslim, dan mengatakan bahwa orang-orang yang melakukan protes terhadap cara hidup Muslim benar-benar tidak memahami Islam.

Demikianlah, dakwah Hizbut Tahrir yang tak kenal menyerah terus digelorakan termasuk di negeri Barat. Akhirnya, Islam dan Khilafah pun menjadi perbincangan dan diskusi di beberapa kalangan. Ini seperti terjadi di era awal datangnya Islam, Islam dan Nabi Muhammad Saw. menjadi perbincangan di kalangan kaum Quraisy, hingga akhirnya pengikut Muhammad Saw. terus bertambah. Hal itu terus terjadi hingg Allah memenangkan urusan ini, dan pada saat itulah berbondong-bondong manusia masuk ke dalam Islam. Insya Allah, hal serupa akan terjadi. Allahu Akbar! [syabab.com, 5/7/2010]

Sumber : www.hizbut-tahrir.or.id
Share and Enjoy:

0 komentar for this post

Leave a reply

We will keep You Updated...
Sign up to receive breaking news
as well as receive other site updates!
Subscribe via RSS Feed subscribe to feeds
Sponsors
Template By SpicyTrickS.comSpicytricks.comspicytricks.com
Template By SpicyTrickS.comspicytricks.comSpicytricks.com
Popular Posts
Recent
Connect with Facebook
Sponsors
Blog Archives
Recent Comments
Tag Cloud