Intelektual Muda

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali lagi menegaskan pejabat yang mengambil keputusan penyelamatan Bank Century tidak bisa dikriminalkan. Jika dilakukan kriminalisasi maka tidak akan ada lagi pejabat yang berani bertindak saat krisis ekonomi.
Yudhoyono mengandaikan, jika tiba-tiba situasi krisis saat penanganan kasus Century November 2008 kembali terjadi di Indonesia. Namun, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan semua pejabat memilih diam karena takut pembunuhan karakter dan tekanan terhadap keluarga mereka.

"Kalau itu terjadi, runtuh dunia, runtuh Indonesia, runtuh perekonomian kita," kata Presiden saat berdialog dengan para bankir di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/3/2010).

Menurut Presiden, pejabat harus tetap bertindak dengan niat dan tujuan yang baik. Karena itu, Presiden menyetujui usulan para bankir agar pemerintah bersama DPR segera menuntaskan undang-undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan sebagai protokol dalam krisis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Presiden Boediono terancam dipidanakan jika dalam paripurna DPR nanti, DPR menyatakan keduanya bertanggungjawab dalam skandal dana talangan sebesar Rp6,7 triliun kepada Bank Century. Saat itu dalam kabinet sebelumya, Sri Mulyani menjabat sebagai Pjs Menteri Koordinator Perekonomian sekaligus Menteri Keuangan, dan Boediono menjadi Gubernur Bank Indonesia.

Kebijakan tersebut dikeluarkan keduanya, dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia 21 November 2008 silam.